Nursalim Kembali menjadi Kepala MAN 2 Kota Kediri
KOTA, JP Radar Kediri – Akhir tahun 2016 lalu menjadi awal sejarah baru Nursalim. Kepala Madrasah yang dulunya di MTsN 2 Kota Kediri itu, menjadi Kepala di MAN 2 Kota Kediri. Di bawah nahkodanya banyak perubahan yang terjadi Madrasah yang dulunya bermana MAN 3 Kediri tersebut. Yang paling menonjol tentu prestasi siswanya. Semakin berkelas. Selain itu perubahan fisik gedung madrasah yang semakin representative. Menjadi kokoh dan megah. Ornamennya mirip dengan Masjid Nabawi.
Awal tahun ini, tepatnya Rabu (17/02) Nursalim dipercaya untuk kali kedua menjadi Kepala MAN 2 Kota Kediri. “Alhamdulillah, berdasarkan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) dan Assement saya mendapatkan nilai sangat baik sehingga saya kembali dipercaya menjadi kepala MAN 2 Kota Kediri,” ungkapnya mengawali percapakan.
Saat awal kepemipinannya Nursalim mengaku cukup berat. Sebagai pempimpin baru saat itu, ia berfokus pada penguatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan di MAN 2 Kota Kediri. “Saya berusaha keras untuk mengubah cultur dan mindset guru dan tendik di lingkungan madrasah, karena ini akan berdampak besar pada kemajuan madrasah” jelasnya. Selain itu, Nursalim juga memperbaiki tata kelola keuangan. Keungan dikelolanya dengan bertepat guna dan berdaya guna serta transparan
Segenap pemangku kepentingan di MAN 2 Kota Kediri pun diajak meriview Visi, Misi dan tujuan MAN 2 Kota Kediri. “Hampir satu tahun (Review,Red) dan akhirnya tersusunnya Visi MAN 2 Kota Kediri,” jelasnya. Visi tersebut adalah Mencetak lulusan yang “ISTITHOAH” (Islami-Sehat-Terampil-Inovatif-Tanggung Jawab-Humanis-Optimis-Andal-Hebat Bermartabat). Visi tersebut tentu menggunakan kajian yang panjang. “Goal kami adalah, siswa harus berahklatul Karimah dan memiliki keterampilan abad-21,” harap Kepala Madasah yang sempat study visite Juensuu Finlandia ini.
Hasilnya pun langsung terasa. Dari tahun ketahun prestasi siswa-siswi MAN 2 Kota Kediri terus meningkat. Dari awal sekitar 87 prestasi pertahun, saat ini ada 128 prestasi. Hal itupun berimbas pada prestasi MAN 2 Kota Kediri secara umum. Tahun 2019 misalnya, Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK) MAN 2 Kota Kediri menjadi nomor 2 Se-Jawa Timur tingkat Madrasah Aliyah. Tahun 2020 tidak ada UBNK, namun prestasinya dapat dilihat dari Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). “Alhamdulillah, MAN 2 Kota Kediri menjadi Best 1000 yakni urutan 279 dari 6.391 SMA, MA dan SMK Se-Indonesia dan perinkat 36 se-Jawa Timur,” jelasnya.
Siswa-siswi MAN 2 Kediri pun tersebar di kampus-kampus ternama. Selain di PTN Favorit, sekolah kedinasan pun tak ketinggalan. Banyak siswanya yang diterima di STAN dan ada juga yang mendapat beasiswa di Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) dan Universitas Pertahahan.. Tidak hanya itu, tahun lalu saja ada 6 siswa yang berhasil tembus di kampus luar negeri, ”ada tiga anak diterima di Turki dan tiga anak diterima di Mesir,” jelasnya.
Sementara itu, Nursalim sendiri juga meraih beberapa prestasi yang mentereng. Nursalim terpilih 3 kali secara beruntun dalam penghargaan Satya Yasa Cundamani dari Walikota Kediri. Yakni Penghargaan Kehormatan dari Pemerintah Kota Kediri untuk diberikan kepada masyarakat yang telah memberikan dedikasi kepada Kota Kediri. Selain itu, Nursalim juga menjadi Tim Penyusun Regulasi Dirjen Pendis Kemenag RI dan menjadi narasumber di berbagai webinar tingkat nasioanal. Dan yang paling membagakan, “Alhamdulillah, melalui kompetisi riset dapat membawa nama harum Kota Kediri di kancah nasional dan internasional,” ungkapnya. Dalam periode kedua ini, Nursalim berkomitmen untuk terus mencetak prestasi dan prasasti untuk MAN 2 Kota Kediri. “Lulusan MAN 2 Kota Kediri harus memiliki karakter yang kuat, prestasi yang hebat serta berkompetensi skill abad-21 yakni Critical thingking, Creativity, Colaboration dan Communication atau 4-C,” jelasnya. Makanya, pada tahun-tahun ke depan kita akau perkuat qualityissurance di MAN 2, mulai dari rekruitmen calon peserta didik, proses pembelajaran hingga sistem ujian. Pada proses pembelajaran kita akan bawa ke level metakognitif sedangkan dalam ujian kita akan desain soal ujian dengan kualifikasi HOTS (Hinger Order Thinking Skill) pungkasnya.