KOTA, JP Radar Kediri– Kegiatan perdana masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) digelar secara virtual kemarin (13/7). Acara yang dilaksanakan dalam jaringan (daring) atau secara online di sejumlah sekolah di Kota Tahu itu berlangsung lancar.
Seperti MAN 2 Kota Kediri. MPLS diikuti perwakilan siswa baru. Sejak pukul 07.00 mereka bersama guru berbaris di halaman mengikuti upacara pembukaan. Menurut Nur Salim, kepala madrasah, kegiatan itu dinamai Matsama. Kegiatan yang secara virtual itu baru kali pertama diadakan.
Para peserta mematuhi protokol kesehatan. Sebelum upacara mereka menata posisi agar terlihat kamera. Matsama disiarkan langsung melalui stasiun televise lokal. Sehingga bisa dilihat secara live oleh siswa baru di rumah.
“Disiarkannya Matsama ini usaha maksimal sekolah agar siswa baru lebih nyaman dalam mengetahui sekolah barunya secara virtual,” ucap Nur Salim ketika menjadi pembina upacara.
Ia menyapa para siswa baru dengan melambaikan tangan ke kamera. Lalu, kepala madrasah ini menyematkan id card Matsama pada perwakilan siswa baru yang hadir. Ada dua siswa baru yang mewakili penyematan itu.
Selanjutnya, Nur Salim memperkenalkan guru-guru MAN 2 Kota Kediri di depan kamera. Tujuannya, agar siswa baru mengenali guru yang akan mengajarnya nanti. Sehingga sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung, mereka sudah mengenal tanpa bertemu. “Matsama online dengan e-learning ini difasilitasi Kemenag,” ujarnya.
Setelah upacara pembukaan, perwakilan siswa baru yang berjumlah 10 anak langsung mengikuti materi pertama Matsama. Selama hampir dua jam mereka mendengarkan kepala madrasah memperkenalkan sekolah barunya. Selanjutnya, perwakilan siswa baru itu juga akan mengikuti Matsama dari rumah.
“Ini pengalaman pertama saya mengikuti MPLS secara online. Karena ketika di MTs dulu masih belum ada korona sehingga MPLS-nya tatap muka,” terang Jihan Pertiwi, siswa MAN 2 Kota yang alumnus MTsN 2 Kediri. Jihan berharap, Matsama online dapat mengenali lebih dekat sekolah barunya.
Menyinggung tahun ajaran baru, Nur Salin mengatakan, sekolah memberikan intensif paket internet bagi tiap siswa untuk belajar online. Pada semester sebelumnya memberikan Rp 100 ribu pada 15 siswa di tiap kelas. Namun besaran intensif belajar online ini akan merujuk revisi anggaran karena pengurangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Terpisah, Kepala SMAN 7 Kota Kediri Mohammad Tohir juga merekam video upacara pembukaan MPLS. Kegiatan dilakukan bersama para pengurus OSIS. “Karena semuanya serba online, ini tadi upacara dan sambutan pada murid baru SMAN 7 direkam untuk MPLS daring,” urai kasek berkacamata ini.
Tohir mengungkapkan, persiapan MPLS online sudah sejak beberapa minggu lalu. Teknisnya, para guru dan OSIS merekam setiap sudut sekolah. Sarana dan prasarana hingga pengenalan guru.
Tohir menjelaskan bahwa nantinya sebanyak 385 murid baru bisa langsung mengakses video MPLS. Lalu, akan ada interaksi dari siswa baru pada kakak pembina dan guru. “Dibagi, satu kelas ada 30-32 anak dalam satu media, nanti ditunjukkan video dan komunikasi dengan pembina selama MPLS,” terangnya.
Koordinator MPLS yang juga Wakil Kepala SMAN 7 Kota Kediri Bagian Kesiswaan Tri Atmoko menambahkan, kehadiran murid baru dalam metode daring 100 persen. Nantinya, tugas yang diberikan tidak jauh dari yang ditunjukkan selama MPLS online. “Mulai nanti pengenalan guru dan tempat, pokoknya tentang SMAN 7 Kota Kediri,” imbuhnya.
Kasi SMA dan PK-PLK Cabdispendik Jatim Wilayah Kediri Chairul Effendi mengatakan, semua SMAN di Kota dan Kabupaten Kediri memulai tahun pelajaran 2020/2021 kemarin. “Dimulai dengan kegiatan MPLS,” terangnya.
Sesuai arahan Kemendikbud, ia menjelaskan, kegiatan harus dilakukan daring. Prosesi MPLS online diserahkan ke sekolah masing-masing.
Di Kabupaten Kediri, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Nur Miftahul Fuad menuturkan, para siswa PAUD hingga SMP sementara tetap melanjutkan belajar dari rumah. “Belajar tetap dilakukan di rumah masing-masing siswa, karena saat ini masih berada di zona merah,” ungkapnya (12/7).
Termasuk di MTs. Seperti di MTsN 1 Kediri kegiatan juga dilaksanakan online kemarin. “Tidak ada kegiatan belajar di madrasah hari ini (kemarin), semua siswa masih diwajibakan belajar dari rumah,” terang Kepala Tata Usaha (TU) Marwan saat ditemui di ruangannya pagi kemarin.
Marwan juga mengatakan, pembicaraan KBM yang akan diselenggarakan Senin mendatang (20/7) masih tahap penggodokan. Hanya saja, jika KBM berlangsung, pihaknya akan menerapkan sistem ganjil genap.
Yakni, dengan ketentuan sehari masuk untuk kelas 1 dengan diisi per kelas sebanyak 15 anak. Hari selanjutnya bergantian untuk kelas 2 dan seterusnya. “Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan, sebab masih dalam masa pandemi,” ungkapnya. (jar/syi/luk/ndr)
(rk/baz/die/JPR)
https://radarkediri.jawapos.com/read/2020/07/14/203991/siswa-baru-ikuti-pembukaan-mpls-di-jaringan-online